Senin, 17 Januari 2011

PKL oh PKL

Jakarta,- Mengamati perkembangan sistem pendidikan di negeri kita yang tampaknya tidak terlalu banyak perubahan sepertinya cukup membuat kita dihadapkan pada dua hal. Pertama, kita akan jenuh dan stres dengan kondisi yang tidak kunjung membaik. Kedua, kita justru tertantang untuk terus berusaha dan berupaya menggapai apa yang kita inginkan.
Sepertinya sistem "Link and Match" sudah seharusnya diterapkan oleh semua perguruan tinggi. Agar setiap calon sarjana baik yang telah menyelesaikan kuliah maupun yang baru akan menyelesaikan studi (dalam masa PKL) tidak justru kebingungan harus berbuat apa.
Seperti yang dialami oleh salah seorang mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi di Fakultsa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Nasional ini, yang telah 6 bulan lamanya mencari-cari sendiri tempat untuk magang alias PKL. "Sudah banyak kocek yang ku keluarkan untuk mencari informasi nama, alamat, dan nomor telepon perusahaan. Tagihan bulanan telepon rumah pun ikut membengkak untuk menghubungi perusahaan-perusahaan itu untuk mengkonfirmasi apakah perusahaan tersebut terima PKL atau tidak" begitu kalimat yang ditulisnya sendiri dalam sebuah situs jejaring sosial.
Sampai kapankah sistem pendidikan kita akan terus demikian, membiarkan dan terus saja membiarkan para generasi mudanya mencari-cari tanpa kejelasan akan sesuatu yang ada di depannya.

Penulis: F.A.   I   Admin: F.A.

0 komentar: