Selasa, 18 Januari 2011

Menkominfo Kembali Ancam Blackberry

Menkominfo Tifatul Sembiring kembali mengancam memblokir Blackberry. Masih konten pornografi yang menjadi pangkal persoalan.

Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring memberi batas akhir hingga 21 Januari 2010 kepada produsen Blackberry, Research in Motion (RIM), untuk menutup akses pornografi. Tifatul mengancam menutup RIM.
“Kami tidak mau mengulur waktu lagi. Kalau RIM tidak menutup layanan pornografinya, akan kami tuntut sesuai komitmen mereka hitam di atas putih yang sudah ditandatangani,” kata Tifatul Sembiring sebelum rapat konsultasi dengan Komisi I DPR, Senin (17/1).
Ultimatum ini merupakan kali kedua. Sebelumnya Tifatul memberikan batas akhir 17 Januari 2010 kepada RIM untuk menutup akses pornografi melalui Blackberry.
Menurut Tifatul, peringatan terhadap RIM tidak bermaksud merugikan pengguna Blackberry. Jika RIM memblokir akses pornografi, pengguna memiliki dasar mengajukan klaim keberatan terhadap layanan pornografi. ”Itu maksudnya supaya kalau ada klaim dari pengguna mereka, bisa diklaim,” ujarnya.
Tifatul menuntut RIM harus patuh pada aturan Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai kompensasi tidak membayar pajak. Menurut Tifatul, RIM membayar pajak ke Indonesia karena Blackberry diproduksi di Kanada. ”Saya tidak persoalkan pajak. Sudah nggak bayar pajak ke kita, ya ikutilah batasan yang kita kasih,” katanya.
Menurut Tifatul, Indonesia pasar terbesar Research in Motion di Asia Tenggara. Dalam sebulan RIM dapat meraup pendapatan Rp 189 miliar dari pasar Indonesia. Jika RIM membuka kantor di Indonesia, Tifatul meminta tarif layanan Blackberry turun. (E1)


Sumber: VHR Media   I   Foto: Bambang Prasethyo   I   Penulis: Hervin Saputra / Angga Haksoro   I   Admin: F.A.

0 komentar: