Rabu, 12 Januari 2011

Bila Teman "Mogok" Saat Jalan Bareng

Jakarta,- Ketika sedang melakukan kegiatan outbound, atau beraktivitas di alam, orang seringkali menampakkan sifat-sifat aslinya. Situasi alam yang ekstrim memang membuat orang menjadi lebih ekspresif. Bila satu sama lain tidak mencoba memahami orang lain, maka yang terjadi adalah pertengkaran. Teman pun jadi mogok, tak mau melanjutkan acara jalan-jalan dengan yang lain.
"Seringkali ada teman yang tidak mau jalan lagi. Penyebabnya macam-macam, entah takut (menghadapi medan), kepanasan, atau kesal dengan teman. Misalnya, harusnya tiap jalan berapa jam, istirahat. Ternyata tidak dilakukan. Kalau sudah begini, emosi bermain lebih besar daripada rasio," tutur Dra Ami Saragih, MPsi, dalam talkshow "Belajar Sehat dari Alam", yang diadakan oleh majalah MORE Indonesia dan Yayasan Lupus Indonesia di fX, Senayan, Jakarta, Sabtu (8/1/2011) lalu.
Tidak bisa tidak, situasi seperti ini harus dihindari dengan belajar mengendalikan emosi. Pertama-tama, jika Anda menjadi pihak yang mogok, definisikan rasa marah Anda. "Marahnya sama siapa, alasannya apa? Penyebabnya ini harus ditemukan dulu, agar tahu bagaimana menyelesaikannya," tutur perempuan pecinta olahraga alam bebas ini.
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendinginkan kepala. Misalnya minum air putih, atau menarik nafas panjang-panjang. Cari "jangkar" untuk mencegah emosi meluap. Misalnya dengan menepuk dada, atau mengepalkan tangan.
Sementara itu, teman-teman yang ditinggalkan juga harus membantu mendinginkan hati si teman yang panas. "Cari tandanya, kalau emosi seperti apa. Apakah dia cemberut, murung, atau memisahkan diri. Kita coba bantu untuk mengendalikan. Kita tarik dia, kita peluk," katanya. Sebab, ada orang yang tidak bisa memecahkan persoalan, dan dia harus dibantu.
Namun, cara ini harus disepakati bersama sebelumnya. Misalnya Anda bisa mengatakan, "Nanti kalau aku mulai marah, tepuk bahuku ya!" Atau, pegang tangannya.
Pada kelompok pertemanan yang masing-masing anggotanya punya karakter yang kuat, perselisihan juga kerap terjadi meskipun acaranya hanya jalan-jalan ke mal. Sebab, ada lebih dari satu orang yang ingin mengatur, atau menentukan dimana dan kapan mereka harus shopping atau makan. Ketika teman yang menonjol ingin mengubah rencana yang sudah disepakati bersama, yang lain tentu jadi kesal.


Sumber : Kompas.com   I   DIN   I   
Editor: Dini

0 komentar: