Selasa, 21 Desember 2010

SBY Klaim Sukses Timnas karena Kongres

JAKARTA,- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengklaim penampilan cemerlang tim nasional sepak bola Indonesia pada Piala AFF 2010 merupakan buah dari Kongres Sepak Bola Nasional yang digelar pada Maret 2010 di Malang, Jawa Timur.


Pada acara penganugerahan bidang industri di Istana Negara, Jakarta, Senin, (20/12/2010), Presiden mengawali sambutannya dengan mengucapkan penghargaan dan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang memberikan dukungan penuh dan doa untuk tim nasional sepal bola Indonesia.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas kebersamaan rakyat dalam memberikan semangat, dukungan, dan doa kepada pemain-pemain kita," ujarnya.

Sebelumnya, lanjut Presiden, Indonesia memang sempat resah karena prestasi sepak bola nasional yang di bawah harapan dan bahkan sampai putus asa dan saling menyalahkan satu sama lain. Padahal, menurut Presiden, tidak mungkin prestasi olahraga bisa maju apabila hanya ada rasa skeptis, pesimis, apalagi putus asa.

"Oleh karena itulah kita bangkit bulan Maret yang lalu, kita mulai dari Kongres Nasional Sepak bola di Malang dan semua elemen saya lihat sendiri, saya juga ada di situ, mulai bekerja keras, berupaya dan berikhtiar. Belum setahun dikatakan kita sudah mencapai yang diharapkan. `It’s a good beginning," tuturnya.

Meski demikian, kata Presiden, penampilan cemerlang tim nasional sepak bola yang mencapai final Piala AFF itu hanya merupakan awal yang baik. "Mudah-mudahan kita bisa menjadi juara dalam putaran pertandingan di tingkat Asia Tenggara ini," ujarnya.
Keberhasilan tim nasional itu, lanjut dia, adalah sebuah bukti bahwa Indonesia bisa mengubah keadaan apabila bersatu dan bersama-sama berjuang dengan tidak saling menyalahkan satu sama lain.

Sepak bola, bagi Presiden, adalah salah satu wahana pemersatu bangsa di tengah dinamika demokrasi yang terkadang memang wajar memunculkan benturan elit politik baik di tingkat daerah maupun pusat.

"Tapi yang penting rakyat tidak boleh terpecah belah, rakyat harus tetap kompak, bersatu, memelihara persaudaraan, dan melalui sepak bola antara lain, banyak lagi yang bisa kita lakukan, kita merasakan kesatupaduan tidak ada yang membeda-bedakan identitas mereka apa pun asal daerahnya, sukunya, etnisnya, agamanya, profesinya, bahkan partai politiknya," tuturnya. (ANT)

Sumber: Kompas.com    I   Penulis: Hery Prasetyo   |   Editor: Hery Prasetyo   

0 komentar: