Negeri ginseng dibelahan timur benua Asia itu bernama Korea. Korea Selatan lebih tepatnya, sebuah negeri yang kini tengah mendapatkan sorotan dari hampir semua masyarakat dunia tak terkecuali kita di Indonesia.
Adalah seorang dosen perempuan di Univesitas Muhammadiyah Malang, yang mengaku semua hal tentang Korea telah banyak mempengaruhi kehidupannya. Siti Sunaria, S.Pd namanya, ia pun kini mengajar Bahasa Korea di kampus tersebut.
Tiga tahun bukanlah waktu yang lama bagi seseorang untuk menetap dan memahami suatu budaya yang sama sekali baru. Namun sejak tahun 2002 hingga 2005, ia telah dapat menyelami budaya bangsa Korea. Bahkan ia berpendapat bahwa Korea Selatan telah berhasil mengembangkan berbagai aspek mulai dari ekonomi, teknologi, sosial hingga kebudayaan. Dengan tingkat kedisiplinan yang cukup tinggi disertai pula sikap konsekuen, masyarakat Korea mampu membuat negaranya berkembang dan maju dibandingkan dengan negara-negara tetangganya di Asia.
Negeri Korea Selatan juga telah mampu menembus batas mancanegara melalui bidang musik, film serta drama. Beliau juga menambahkan bahwa negeri Korea telah mampu menjalin dan menggalang komunitas para K-Pop Lovers di Indonesia agar lebih akrab. Selain itu para mahasiswa berprestasi pun turut mendapat fasilitas beasiswa melalui Kedubes Korea untuk belajar di negeri ginseng tersebut.
Memang tak dapat dipungkiri lagi bahwa Korean Wave memang tengah banyak di perbincangkan oleh banyak warga di Indonesia. Berbagai event bahkan festival tentang Korea juga kerap diselenggarakan setiap tahunnya. Menurut sudut pandang Kim Eunha, Mahasiswi Jurusan Bahasa Indonesia di Hanguk Wei Gukgo Dae Hakyo Seoul, Korea Selatan yang sekarang sedang belajar di BIPA Universitas Nasional Jakarta, memiliki pendapat tersendiri tentang Korean Wave di Indonesia.
“Saya melihat banyak orang Indonesia menyukai K-Pop, lagu-lagu Korea. Begitupula dengan makanannya, antusias para K-Pop Lovers ini sangat tinggi dan ternyata banyak dari mereka yang menyukai Korea karena dramanya. Seperti saat saya datang ke Korean Culture Day di Universitas Indonesia sabtu lalu (6/11). Makanan Korea yang ada disana cepat habis sehingga saya tidak kebagian. Tetapi, sayangnya saya hanya melihat sebagian kecil orang saja yang menyukai kebudayaan Korea. Mereka lebih tertarik dengan K-Pop, drama, film, serta makanannya. Saya berharap semoga mereka (K-Pop Lovers) mau mempelajari kebudayaan Korea. Karena, sebagai orang Korea saya juga ingin mereka mau mengenal kebudayaannya. Walaupun begitu saya tetap senang melihat para K-Pop Lover ini yang memberikan perhatian lebih pada negara kami” begitu terangnya.
(Penulis: Chaca / Editor: Ficko)
0 komentar:
Posting Komentar