Earth Hour merupakan kampanye perubahan iklim global WWF. Individu, pemerintah, pelaku bisnis akan mematikan lampu selama satu jam. Dalam rangka menunjukan dukungan terhadap penanggulangan perubahan iklim.
Kampanye Earth Hour ini dimulai di Sydney, Australia pada 1 Maret 2007. Dimana lebih dari dua juta orang dan dua ribu pelaku bisnis di seluruh kota mematikan lampu dan peralatan elektronik mereka selama satu jam.
Sejak dimulainya kampanye ini, pesan Earth Hour telah mendunia. Di Maret 2009, ratusan juta orang di lebih dari 4000 kota di 88 negara secara resmi mematikan lampu untuk “ Vote For Earth ”.
Kampanye Earth Hour ini juga mendapat respon positif dari pemerintah Indonesia. Sebab konsumsi listrik di Indonesia berkembang sangat pesat. Di Jakarta sendiri konsumsi listrik berkembang 7% pertahun dalam 15 tahun terakhir.
Gusti Muhammad selaku Menteri Lingkungan Hidup mengatakan “jika 10% warga Jakarta mematikan dua lampu maka akan menghemat 300.000 watt.” namun keraguan masyarakat atas keefektifan program kampanye ini bagi lingkungan Jakarta terus bermunculan. Salah satunya Lia, dia berpendapat bahwa dengan hanya satu jam mematikan lampu selama setahun dirasa kurang cukup untuk dapat mengurangi dampak pemanasan global. karena menurut Mahasiwa Fakultas Theknik Informasi ini prosentase penggunaan listrik selama satu tahun tidak berimbang jika di bandingkan dengan hanya 60 menit mematikan lampu.
Berbeda dengan Lia, K.S. Zai Mahasiswa Fakultas Biologi salah satu kampus swasta tertua di Jakarta berpendapat bahwa diberlakukannya kampanye Earth Hour ini bisa dibilang sebagai langkah yang positif. Selain bisa menumbuhkan rasa peduli terhadap lingkungan kampanye ini juga dapat berkembang menjadi gaya hidup hemat energi bagi masyarakat kota. Zai menambahkan, mungkin tahun ini hanya satu jam, tahun depan bisa ditambah menjadi dua jam atau tiga jam, itu artinya energi yang di hemat akan semakin banyak.
Terlepas dari pro dan kontra mengenai kampanye Earth Hour ini, tidak dapat di pungkiri jika dampak dari pemanasan global sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup manusia dan program – program mengenai pelestarian lingkungan hidup dirasa sangat perlu, jika manusia ingin hidup lebih lama di bumi.
Semestinya pemerintah menjadikan kampanye lingkungan hidup seperti ini sebagai suatu langkah awal yang kongkrit untuk menjamin kelangsungan hidup rakyatnya dan mewarisi Indonesia yang asri bagi generasi yang akan datang.
Penulis: Hari Mursa
0 komentar:
Posting Komentar