Jakarta,- “Jadikanlah kekuasaanmu yang sangat pada segala sesuatu yang paling dekat dengan kebenaran, paling luas dalam keadilan, dan paling meliputi kepuasan rakyat banyak. Sebab, kemarahan rakyat banyak mampu mengalahkan kepuasan kaum elit. Adapun kemarahan kaum elit dapat diabaikan dengan adanya kepuasan rakyat banyak”. Itulah sedikit penggalan kalimat yang dituliskan Imam Ali untuk para penguasa.
Rasa-rasanya penggalan kalimat diatas sudahlah cukup mewakili pesan yang harus kita pahami sebagai seorang mahasiswa. Seseorang yang bagaimanapun keadaannya telah berada pada masyarakat menengah yang mampu mengecap pendidikan tinggi. Seseorang yang juga memiliki kuasa atas serangkaian ilmu pengetahuan yang sudah seharusnya dibagi. Seseorang yang besar tidak dilihat dari apa yang mampu ia kumpulkan, namun dari apa yang mampu ia bagikan.
Dalam situasi yang sepertinya tenang di permukaan, namun penuh kemelut dan pertarungan tiada henti didasarnya, peranan mahasiswa sebagai agen perubahan sosial amatlah dibutuhkan. Kita tidak bisa memalingkan wajah dari ribuan anak bangsa yang putus sekolah karena biaya pendidikan yang mahal, kita tidak boleh membuang muka tatkala dihadapkan pada pemberitaan akan meninggalnya bayi-bayi akibat busung lapar, dan kita tidak dapat membiarkan jutaan rakyat tersiksa menahan beban hidup yang kian hari kian berat sementara para elit tertawa riang menikmati setiap tetesan keringat, air mata dan darah rakyat.
Janganlah kita menunggu kemarahan rakyat memuncak, hingga mereka bergerak atas dorongan amarah yang tak terkendali dan menjauhkan diri dari kita, mahasiswa. Ingatlah bahwa dalam setiap hak yang kita miliki juga terdapat tanggung jawab di dalamnya.
Penulis: Ficko Assapary
0 komentar:
Posting Komentar