Perayaan Imlek galibnya dipenuhi warna merah, dari hiasan rumah hingga busana yang menempel di tubuh. Namun Chief Executivie Officer Garuda Food Group, Sudhamek A.W.S., 54 tahun, justru menghindari nuansa merah. Dia bahkan tak mengenakan baju khas Cina. "Saya sudah menyiapkan baju batik Pekalongan. Warnanya tidak merah ngejreng, cukup yang cerah saja," katanya.
Sudhamek juga menghindari pesta-pora dalam merayakan Imlek. Kendati mengadakan open house di kediamannya, dia membatasi tamu yang diundang. "Paling hanya 50-75 orang. Mereka keluarga, saudara, dan kerabat dekat saja," ujarnya. Acara open house yang lebih besar biasanya digelar di kantor bersama para karyawan.
Imlek, bagi Sudhamek, bukan diukur dari perayaan mewah, melainkan nilai silaturahmi yang dibangun antara keluarga dan kerabat. Toh, dia mengaku tetap membagikan angpau untuk anak-anak dan keluarga dekatnya. "Yang penting dalam Imlek itu silaturahminya," ujarnya. "Angpau itu sebagai pelengkap saja."
Sumber: tempointeraktif.com I Admin: FA
0 komentar:
Posting Komentar