Wawancara Ais Ananta Said, putra mantan Menteri Kehakiman Ali Said.
VIVAnews - Ais Ananta Said adalah anak sulung Ali Said, SH, Jaksa Agung di masa Soeharto berkuasa. Selain menjadi Jaksa Agung, Ali Said pernah menjabat Ketua Mahkamah Agung, dan Menteri Kehakiman. Dia berlatar belakang militer, berpangkat terakhir letnan jenderal.
Di masa Orde Baru, karir Ali Said naik tatkala menjabat Ketua Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmilub) Jakarta pada 1966. Dia tampil sebagai Ketua Majelis Hakim Mahmilub yang mengadili tokoh Biro Chusus Komite Sentral PKI, Nyono, dan bekas Wakil Perdana Menteri/Menteri Luar Negeri Soebandrio. Pengadilan itu disiarkan secara luas lewat radio.
Mengikuti tren anak pejabat masuk parlemen pada masa Orde Baru, Ais sempat menjabat anggota DPR/MPR RI mewakili daerah Kalimantan Selatan hasil Pemilu 1997. Dia juga pernah aktif di pengurus DPP Golkar sampai Soeharto lengser pada 1998.
Dia mengatakan dulu kerap bertemu Soeharto. “Dulu kalau mau kawin atau cerai ada semacam wajib lapor kepada Beliau, sebagai anak-anak pejabat,” ujarnya. Lalu mengapa Ais sangat mendukung Soeharto mendapat gelar Pahlawan Nasional?
Berikut petikan wawancara Ais dengan VIVAnews:
Apa pendapat Anda dengan usulan Soeharto mau dijadikan pahlawan?
Kalau saya setuju saja, dan Beliau memang pantas jadi pahlawan, wong bekas presiden. Kalau bekas presiden lain belum jadi pahlawan jangan iri dong, tunggu giliran saja. Pak Harto memang pantas dapat gelar pahlawan.
Bagi Anda, apa arti sosok Soeharto?
Buat saya sih, sekarang, cukup kirim Surah Al Fatihah dan mendoakan almarhum mendapat akhir yang baik di hadapan Allah SWT. Ini sesuatu yang harus diutamakan ketimbang memberi gelar ini itu dan pro-kontra. Yang pasti anak keturunan harus sadar bahwa Pak Harto berkeringat untuk mencapai puncak.
Pernah bertemu Pak Harto?
Pernah, waktu mau kawin dan waktu mau cerai. Kan dulu ada semacam wajib lapor pada Beliau sebagai anak-anak pejabat, diantar Bapak Ibu.
Apa kesan anda tentang Soeharto?
Saya ini anak ideologisnya Soeharto. Ini tidak bisa diganggu gugat lagi. Karena itu saya mendukung sekali pemberian gelar buat Beliau. Gak usah ditawar-tawar lagi. Dan jangan dibandingkan dengan yang lain. Ini kan bukan urusan naik Metro Mini, semua naik, semua duduk. Ada jatahnya masing-masing.
Anda dekat dengan anak-anak Soeharto?
Ya, semua dekat, semua sama, semuanya teman.
Pernah mendapat fasilitas bisnis ketika Soeharto berkuasa?
(Ais terdiam dan tidak menjawab pertanyaan ini).
Apa aktivitas Anda saat ini?
Saya berbisnis dan tinggal di Bali, di Kuta tepatnya.
• VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar