Oleh Mira W
SINOPSIS
`Saya masih mencintai Perinia, Bu,` sahut Aditya jujur. `Walaupun dia tidak berada di ranjang saya, dia selalu berada di pikiran saya.``Kau pasti sudah sinting!` dengus ayahnya geram.`Mungkin dia diguna-guna!`sambung Sriningsih muak.`Bukan,` tukas Hadijaya dingin. `Dia sakit. Perempuan itu sudah menjadi obsesinya.`Setelah sepuluh tahun menikah, Perinia menuntut perceraian. Dia tidak tahan lagi menjadi istri yang sangat dikekang suaminya. Ternyata impiannya meraih kebebasan bukan impian yang indah. Karena yang dihadapinya bukan hanya suaminya. Tapi juga keluarganya yang sakit.Satu per satu korban berjatuhan. Tak ada yang dapat dijerat hukum. Sampai suatu hari, tali itu menjerat leher mereka sendiri...Dan Perinia sadar, kuntum cinta itu ternyata berada di balik semak berduri. Kuntum yang baru dapat diraihnya setelah onak duri melukai tubuhnya.
`Saya masih mencintai Perinia, Bu,` sahut Aditya jujur. `Walaupun dia tidak berada di ranjang saya, dia selalu berada di pikiran saya.``Kau pasti sudah sinting!` dengus ayahnya geram.`Mungkin dia diguna-guna!`sambung Sriningsih muak.`Bukan,` tukas Hadijaya dingin. `Dia sakit. Perempuan itu sudah menjadi obsesinya.`Setelah sepuluh tahun menikah, Perinia menuntut perceraian. Dia tidak tahan lagi menjadi istri yang sangat dikekang suaminya. Ternyata impiannya meraih kebebasan bukan impian yang indah. Karena yang dihadapinya bukan hanya suaminya. Tapi juga keluarganya yang sakit.Satu per satu korban berjatuhan. Tak ada yang dapat dijerat hukum. Sampai suatu hari, tali itu menjerat leher mereka sendiri...Dan Perinia sadar, kuntum cinta itu ternyata berada di balik semak berduri. Kuntum yang baru dapat diraihnya setelah onak duri melukai tubuhnya.
0 komentar:
Posting Komentar